Nusa Dua (ANTARA News) - Dua kader Partai Golongan Karya (Golkar) yang terlibat perselisihan adu cakap dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX diamankan massa dan aparat kepolisian di Nusa Dua, Bali, Minggu malam.
Selanjutnya, beberapa massa partai berlambang pohon beringin itu berusaha melerai, namun tidak menuai hasil sehingga mengakibatkan keduanya bertengkar hebat.
Beberapa saat kemudian massa yang berjaga-jaga di sekitar pintu masuk pelaksanaan munas tersebut langusung melerai dan mengamankan keduanya yang bertikai.
Salah seorang kader yang menggenakan jas kuning bertuliskan Ketua Partai Golkar Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, dilarikan keluar hotel.
Sedangkan, kader lain yang mengenakan baju batik kuning terlihat luka berat setelah dipukuli dan diinjak massa, sehingga langsung diamankan petugas dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Munas IX Partai Golkar yang digelar 30 November sampai 3 Desember 2014 melibatkan pengamanan pecalang atau petugas pengamanan adat khas Bali.
"Kalau berbicara kamtibmas, harus melibatkan potensi masyarakat. Kami wajib menggunakan potensi masyarakat karena perbandingannya satu berbanding 300 di Bali," kata Kapolda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Minggu.
Ratusan pecalang itu berasal dari desa adat terdekat yang berada di kawasan "Indonesia Tourism Development Corporation" (ITDC) Nusa Dua, Badung, seperti Desa Adat Bualu. Mereka turut dikerahkan guna membantu aparat kepolisian serta petugas pengamanan internal yang dikoordinir oleh Partai Golkar.
Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014