"Ada banyak yang bisa kita pertukarkan di antaranya konsep smart city yang bisa dikembangkan dengan bantuan kami untuk kepentingan peningkatan layanan pemerintah untuk masyarakat," kata Vice President Hong Kong Computer Society Stephen Lau di Jakarta, Minggu.
Smart city, kata dia, bisa dikembangkan di Jakarta seperti halnya Hongkong dalam hal infrastruktur TIK, green technology, layanan transportasi, dan lain-lain.
Ia menambahkan, Jakarta juga bisa sekaligus dikoneksikan melalui penggunaan TIK dengan dua kota terbesar lain di Indonesia misalnya Medan dan Surabaya.
"Kami siap menyediakan tenaga ahli untuk mewujudkannya," katanya.
Regional Director, South East Asia and India, Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) Dannie Chiu kemudian mengatakan Indonesia dan Hongkong memiliki banyak potensi yang bisa dikerjasamakan.
"Kita bisa melakukan bisnis bersama-sama, termasuk misalnya di sektor ICT," katanya.
Hongkong sendiri sedang mengukuhkan diri sebagai hub untuk ICT di Asia Pasifik, selain mengembangkan rezim pajak sederhana dan terprediksi dengan mudah, tarif pajak paling rendah di Asia Pasifik, dan nomor tiga terendah di dunia.
Pemerintahnya menghabiskan belanja IT mendekati 660 juta dolar AS pada 2012-2013 dan mendekati 890 juta dolar AS pada 2013-2014. Hongkong juga akan meningkatkan layanan berbasis cloud.
Negeri ini telah menjadi basis penanaman modal asing hingga mencapai 665,7 miliar dolar AS (sampai akhir 2013).
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014