Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bali mengerahkan satu pleton pasukan anti-anarki guna mengamankan Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya karena ada indikasi aksi anarkistis berdasarkan analisis intelijen.
"Pertama kami sampaikan (kondisi di Bali) aman tetapi perkembangan terakhir ada kemungkinan anarkistis. Kalau kemungkinan anarkistis, kami harus siapkan pasukan di tempat tertentu dan berikan arahan kepada anggota untuk menjaga kegiatan," kata Kepala Polda Bali Irjen Albertus Julius Benny Mokalu usai gelar pasukan pengamanan Munas Golkar di Markas Polda Bali di Denpasar, Minggu.
Dalam gelar pasukan itu dihadirkan 34 pasukan anti-anarki dengan seragam berwarna hitam dilengkapi pelindung kepala dan senjata api.
Dia menjelaskan, selain analisa intelijen, polisi juga telah menerima laporan berupa pesan singkat terkait ada indikasi aksi anarkistis.
"Memang ada SMS (pesan singkat) yang masuk tetapi kami melihat fakta dengan cek di lapangan misalnya pelabuhan tetapi tidak ada karena mereka datangnya silent (diam-diam). Isinya mungkin ada kelompok tertentu yang datang tetapi kami tidak tahu siapa," ucapnya.
Selain mengerahkan pasukan dengan sistem terbuka, kata dia, polisi juga mengerahkan pasukan intelijen dengan sistem kerja tertutup.
Albertus tidak menyebutkan jumlah personel yang dikerahkan hanya menyebutkan dua per tiga kekuatan Polda Bali yang berjumlah 12 ribu personel.
Munas Golkar dijadwalkan dibuka pukul 20.00 WITA di "Bali Internasional Convention Center" BICC, di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Pertemuan akbar partai berlambang pohon beringin itu dihadiri sejumlah petinggi partai termasuk DPD I dan II dari seluruh Indonesia dengan salah satu agenda memilih ketua umum.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014