Manado (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo Subianto mengatakan, kesejahteraan petani Indonesia perlu ditingkatkan, dengan memberdayakan semua potensi alam guna menopang perekonomian rakyat. "Sampai dengan saat ini, sebagian besar petani Indonesia berada dibawah garis kemiskinan, akibat tidak didukung pemberdayaan pengelolaan sumber daya alam dan sebagainya," kata Prabowo, ketika melantik pengurus HKTI Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), di Amurang, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu. Kata Prabowo, banyak persoalan nasional yang ikut mendorong terciptanya tingkat kehidupan petani sangat miskin, terutama alokasi anggaran pemberdayaan petani yang sangat minim. "Kebijakan impor beras ikut membuat petani merana, sehingga program revitalisasi pertanian dengan mengandalkan hasil beras petani menjadi mubasir, dan mendorong terjadinya kemiskinan," ungkap purnawirawan TNI Angkatan Darat berpangkat Letnan Jenderal (Letjen). Kebijakan impor beras dinilai Prabowo tidak populis, serta mengajak masyarakat petani menolak kehadiran beras dari Vietnam dan Thailand. Kata mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) itu, jika kondisi pangan di Indonesia sudah tidak mampu lagi membantu masyarakat, kebijakan impor beras dinilai wajar dan realistis. "Kita sedang mengupayakan adanya swasembada beras dengan tugas pokok kemandirian petani, kenapa itu tidak dioptimalkan baik," jelas Prabowo. Prabowo juga mengajak ribuan petani di Minsel, untuk selalu memanfaatkan seluruh potensi alam sebagai sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi keluarga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006