Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 50 orang gabungan dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan atau GEMA kembali mendatangi Istana Merdeka melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat George W Bush ke Indonesia tanggal 20 November dan menolak penjajahan Amerika Serikat (AS) di Indonesia.
Barisan massa yang memulai aksinya dengan longmarch dari Masjid Istiqlal ini meneriakkan yel-yel dan melakukan orasi yang berisi kecaman terhadap Bush atas sikap kesewenang-wenangan terhadap umat muslim di dunia.
Dengan memanfaatkan kendaraan bak terbuka, sebagian dari mereka menyampaikan orasi dan sebagaian lainnya meneriakkan yel-yel serta membawa sejumlah poster dan spanduk di antaranya bertuliskan Exxon Mobil, Freeport keluar dari Indonesia.
Meski aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dari Masjid Istiqlal ini mendapat pengamanan dari petugas kepolisian, aksi berlangsung tertib dan tidak terjadi tindakan anarkis.
"Aksi kami ini untuk menolak kehadiran Bush ke Indonesia, mengingat kejahatan dan ketidakadilan kebijakan ekonomi kapitalisme terhadap dunia umumnya dan dunia Islam khususnya," kata Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pembebasan M Amir Mutaqin di sela-sela aksi unjuk rasa.
Gema juga menolak agenda "jahat "Bush, sebagai upaya mengukuhkan hegemoni Amerika Serikat pada berbagai bidang di Indonesia, antara lain liberalisasi ekonomi, privatisasi pelayanan dan sektor publik, serta kerjasama militer.
"Kami juga menyerukan dan mengingatkan kepada pemerintah yang kini tengah berusaha menjilat dan mencari muka Bush. Seharusnya untuk memperoleh kemuliaan itu, harusnya kepada Islam bukan pada Bush dan Amerika Serikat," katanya.
Ia menyatakan, aksi Gerakan Mahasiswa Pembebasan untuk menolak kedatangan Bush ini akan terus dilakukan dengan mengerahkan massa lebih besar.
Massa diperkirakan akan terus berdatangan ke Istana Merdeka hingga Sabtu sore dan diperkirakan puncaknya pada Minggu besok.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006