Warga sejak siang hari selepas Shalat Jumat mulai datang dan memadati jalan rute Kirab Pusaka yang merupakan tradisi turun temurun yang digelar tiap tahun bertepatan dengan hari Jumat Legi bulan Sapar.
Kirab budaya diawali dari Balai Desa Widodomartani menuju Makam Ki Ageng Wonolelo Ngemplak Sleman mulai pukul 14.00 WIB.
"Pada prosesi Kirab Pusaka ditampilkan semua pusaka peninggalan Ki Ageng Wonolelo, diantaranya kitab Suci Al Quran, Baju Onto Kusuma, Kopyah, Bongkahan Mustoko Masjid dan tongkat," kata Kepala Seksi Publikasi dan Informasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Wasita.
Kirab Pusaka diikuti Bregada Ganggeng Samodra, Bregada Muspika Kecamatan Ngemplak, Putri Bhayangkari, Putri Domas, para santri dan alim ulama, gunungan apem, sesaji, Bregada Ki Ageng Wonolelo, Bregada Ungel-ungelan.
Selesai prosesi kirab pusaka dilanjutkan dengan penyebaran apem seberat satu ton di makam Ki Ageng Wonolelo.
Penyebaran apem ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas karunia Tuhan YME yang berupa rizqi, kesehatan, keselamatan dan ketenteraman.
Apem yang disebarkan sebagai simbolisme sedekah untuk diperebutkan para pengunjung yang dianggap dapat mendatangkan keberkahan hidup.
Ia mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakannya upacara adat Saparan dan Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo adalah untuk mendukung DIY dan khususnya Sleman sebagai daerah tujuan wisata.
"Selain itu juga mengajak generasi muda untuk menggali dan lebih memahami nilai-nilai seni budaya yang adiluhung dan memberikan wahana bagi pertumbuhan kesenian rakyat serta menumbuhkan rasa handarbeni dan kecintaan terhadap seni budaya bangsa sendiri," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014