Jakarta (ANTARA News) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) saat ini sedang melakukan uji coba Jembatan Ortotropik di Bogor dan Bandung, Jawa Barat.
Peneliti dari Puslitbang Jalan, Redrik Irawan, di sela Seminar Teknologi "Menyediakan IPTEK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan perumahan Andal" di Jakarta, Jumat, menyebutkan untuk Jembatan Ortotropik masih dilakukan uji coba di Bogor dan Bandung dan tidak diterapkan di lalu lintas yang berat.
"Kita uji coba dekat-dekat kantor Puslitbang jalan," jelas Redrik Irawan seraya menambahkan Ditjen Bina Marga juga masih menunggu kinerja dalam uji coba ini sehingga belum bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Ditanya soal efisiensi biaya bila dibandingkan dengan jembatan plat beton, sedangkan Jembatan Ortotropik adalah jembatan plat baja, dia mengatakan pihaknya belum melakukan penelitian apakah Jembatan Ortotropik lebih murah bila dibandingkan dengan jembatan plat beton.
"Jembatan Ortotropik merupakan solusi memanfaatkan baja dalam pembangunan jembatan. Ide memanfaatkan baja bagi jembatan di Indonesia karena adanya permasalahan perbaikan yang membutuhkan waktu lama dan mengurangi beban mati dari penggunaan beton pada konstruksi," katanya.
Dikatakannya lagi, di luar negeri semua jembatan bentang panjang lebih dari satu kilometer sudah menggunakan Jembatan Ortotropik.
"Dari awal mereka sudah gunakan plat baja bukan plat beton. Meskipun untuk komponen Jembatan Ortotropik masih harus impor, namun yang penting kita bisa adopsi teknologinya," katanya.
(E008)
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014