Jakarta (ANTARA News) - Nasib sembilan penumpang dan pilot serta awak pesawat PT Trigana Air Service yang menabrak Gunung Gergaji belum dapat dipastikan.
Dari Jayapura, Sabtu pagi dilaporkan, pesawat dalam keadaan hancur setelah menabrak gunung itu pada ketinggian sekitar 10 ribu kaki.
Jika cuaca cerah, Tim SAR akan langsung melakukan evakuasi dengan helikopter milik PT Freeport.
Pesawat itu jatuh di wilayah Distrik Bioga. Pada penerbangan normal, jarak tempuh Mulia-Ilaga rata-rata 25-30 menit.
Lokasi jatuhnya pesawat berada di kordinat South 03 derajat 46 menit East 130 derajat 36 menit di ketinggian 10.600 meter.
Dalam melakukan evakuasi, petugas akan membawa semua korban yang ditemukan ke Kota Mulia. Untuk selanjutnya korban akan dibawa ke daerah asal korban, antara lain Toraja (Sulsel), Jayapura dan Mulia.
Pesawat ini membawa sembilan penumpang. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Soleman Ch Wairo, pesawat Twin Otter yang membawa sembilan penumpang dalam penerbangan dari Bandara Mulia ke Ilaga.
"Tidak ada kontak lagi awak pesawat dari Mulia ke Ilaga. Saya belum pastikan pesawat itu jatuh atau tidak," kata Wairo.
Wairo menjelaskan, karena tidak ada kontak radio dari Mulia ke Ilaga, maka dikerahkan helikopter milik Yayasan Heli Mission yang berpangkalan di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya untuk melakukan pencarian terhadap keberadaan pesawat Twin Otter yang dalam penerbangan dari Mulia ke Ilaga dan Timika.
Pesawat yang dikemudikan pilot Djatmiko membawa sembilan orang penumpang, salah satunya Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Puncak Jaya, Wirda Fakaubun dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ismail Wakerwa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006