Bogor (ANTARA News) - Pengamanan menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush di Istana Bogor pada H-3, Jumat, semakin ditingkatkan, antara lain dengan mendatangkan bantuan sebanyak 9.000 personil polisi dari beberapa daerah.
Menurut Kapolresta Bogor AKBP Nurwindianto, bantuan yang datang mulai Jumat petang itu antara lain dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Polda Banten. "Dari Polresta Bogor sendiri menurunkan personil sebanyak 2 SSK," katanya.
Sementara itu, Kapolwil Bogor Kombes Sukrawardi Dahlan membenarkan adanya bantuan personil polisi yang didatangkan ke Bogor mulai Jumat sore. Namun, ia tidak menyebut jumlah dan akan ditempatkan di mana saja.
Menurut dia, bantuan personil polisi tersebut didatangkan, guna mengantisipasi suasana yang terjadi di masyarakat.
"Menjelang kunjungan Presiden Bush kami melihat demikian mengkristalnya tingkat emosi masyarakat, kekuatan yang digelar masyarakat melalui demo, serta pernyataan-pernyataan yang dikutip melalui media massa. Sinyal-sinyal tersebut menjadi catatan, analisa, dan menjadi prediksi polisi untuk mengantisipasinya," katanya kepada ANTARA News.
Tentang banyaknya personil polisi yang dikerahkan ke Bogor, menurut Sukrawardi Dahlan --jika dikatakan berlebihan-- justru merujuk pada sikap masyarakat sehingga merupakan bentuk antisipasi Polri.
"Faktornya dari pernyataan masyarakat itu sendiri. Ada tokoh masyarakat yang pada hari kunjungan Presiden Bush akan mengerahkan sekian puluh ribu massa. Kalau ancaman itu benar, siapa yang akan mengamankan pegawai atau orang-orang di sekitar Kebun Raya Bogor," katanya.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang merugikan kita semua," sambungnya.
Soal sterilisasi, menurut dia, dilakukan bukan hanya untuk mengamankan Presiden Bush atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi untuk mengamankan siapa pun yang ada di sekitar Kebun Raya Bogor, termasuk para pendemo.
"Apa pun yang kami lakukan, kami persembahkan untuk masyarakat," tambah Sukrawardi yang sudah melakukan sterilisasi di tempat-tempat tertentu sejak Kamis (16/11).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006