Sejumlah organisasi yang diajak bekerja sama antara lain Nahdlatul Ulama, Dompet Dhuafa, Muhammadiyah, Yayasan Budha Tzu Chi, Ekopastoral Fransiskan Katolik, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan sejumlah kelompok agama lainnya.
"Kami mau mengubah pemahaman bahwa agama hanya hadir kalau ada pertentangan. Kenapa tidak melihat agama sebagai sumber energi lain. Ini sesuatu yang beda, kami mendiskusikan soal bumi bukan politik atau kepentingan lain," kata Direktur Hubungan Luar TNC Sapto Handoyo Sakti pada acara "Aliansi Strategis antara Organisasi Keagamaan dan Lembaga Konservasi dalam Menghargai Keanekaragaman Hayati untuk Kekayaan Alam yang Berkelanjutan di Indonesia", di Jakarta, Kamis.
Sapto mengatakan, TNC akan berperan sebagai penyalur bantuan dari organisasi-organisasi keagamaan itu.
Selama lima hingga sepuluh tahun terakhir, pelestarian lingkungan menjadi semakin populer di antara organisasi keagamaan dan pengikutnya sehingga program ini diyakini bisa membuat aksi pelestarian lingkungan lebih efektif.
Berbagai organisasi keagamaan telah secara rutin melakukan berbagai kegiatan peduli lingkungan dan konservasi, mulai dari sedekah pohon, pengolahan limbah, hingga pemanfaatan air sisa wudhu untuk mengairi taman-taman di masjid, serta menanam sayur mayur dan buah organik sampai penyuluhan cara menangkap ikan yang ramah lingkungan.
Lembaga zakat untuk kesejahteraan umat Lazis NU, misalnya, telah menjalankan program penyuluhan terhadap nelayan. Menurut Direktur Lazis NU, pihaknya tertarik untuk menjalin kerja sama dengan TNC dan kelompok agama lainnya untuk kepentingan bersama.
"Sesuai sikap NU yang menekankan pada keseimbangan, kita punya keharusan untuk menjaga keseimbangan termasuk alam. Kita harus mengurus alam untuk menjaga keseimbangan, ini untuk kepentingan bersama. Kita hidup bersama alam, dan semakin banyak yang terlibat dengan gerakan ini untuk mendampingi alam maka akan lebih baik," jelas Amir.
Ia menambahkan, sebagai lembaga zakat, pihaknya juga menekankan agar gerakan ini memiliki program untuk pemberdayaan orang miskin.
"Misal nelayan diedukasi menanam bakau, lalu kita kasih kerambah. Jadi jangan hanya disuruh saja sementara mereka makan saja masih susah. Ini akan lebih efektif," kata Amir.
Pewarta: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014