PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa, menyerukan dihentikannya serangan udara di Libya serta meminta semua pihak untuk terlibat dalam pembicaraan guna menyelesaikan perbedaan.
Pesawat tempur pada Selasa menyerang satu-satunya bandara operasional Tripoli, pangkalan udara Mitiga, sehari setelah jet tempur menembakkan dua rudal di lokasi itu.
Ban menyatakan keprihatinannya atas aksi kekerasan itu dan menyeru "semua pihak untuk mengakhiri serangan ini dan mencegah eskalasi lebih lanjut," kata sebuah pernyataan dari juru bicaranya.
"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis saat ini adalah melalui dialog," kata Ban.
Ia mengungkapkan "keyakinan penuh" pada utusan khususnya Bernardino Leon yang berusaha untuk menengahi pembicaraan tentang kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran antara berbagai milisi di Libya dan pemerintahan Perdana Menteri Abdullah al-Thani yang diakui secara internasional.
Tiga kota utama di Libya - Tripoli, Benghazi dan Misrata - sebagian besar dikendalikan oleh milisi yang menentang pemerintahan Thani.
Pemerintahan Thani telah bermarkas di bagian timur negara itu sejak pengambilalihan ibukota oleh milisi pada bulan Agustus.
Lebih dari tiga tahun setelah diktator Moamer Gaddafi digulingkan, Libya dibanjiri dengan senjata dan milisi-milisi kuat, serta dijalankan oleh pemerintahan dan parlemen yang saling bersaing, demikian AFP melaporkan.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014