Jika kami kalah di sini, kami tidak akan kehilangan jiwa. Kita bisa pergi ke tempat lain...

Hong Kong (ANTARA News) - Polisi Hong Kong membubarkan pengunjuk rasa pro-demokrasi dari tempat berkumpul mereka setelah terjadi bentrokan, satu hari setelah 100 penentang ditangkap pada Selasa.

Para pengunjuk rasa melawan polisi dengan menyerang pembatas saat mereka hendak dipindahkan dari tempat unjuk rasa di lapangan Mongkok.

Ketegangan semakin meningkat sehari setelah polisi menggunakan semprotan merica kepada pengunjuk dan menangkap 80 orang pada Selasa, ketika mereka bergerak membersihkan jalan kota, yang dihalangi pengunjuk rasa selama hampir dua bulan.

"Jika kami kalah di sini, kami tidak akan kehilangan jiwa. Kita bisa pergi ke tempat lain (untuk menempati). Tidak perlu berada di sini," kata Kelvin Ng, seorang pengunjuk rasa 21 tahun,

Sebelumnya dua pemimpin gerakan protes mahasiswa itu Joshua Wong dan Lester Shum ditangkap oleh kepolisian pada Rabu (25/11), menyusul usaha kepolisian membersihkan area yang ditempati oleh para demonstran itu.

Kedua mahasisa Wong dan Shum merupakan bagian dari sekelompok kecil mahasiswa di jantung protes pro-demokrasi yang telah memblokade jalan-jalan utama di pusat keuangan Asia sejak akhir Agustus.

Pengunjuk rasa, yang memperotes pembatasan Tiongkok mengenai kandidat dalam mengikuti pemilihan kepemimpinan pada 2017 mendatang di kota tersebut, memakai kaca mata atau membentangkan payung-payung guna melindungi dirinya.

Penangkapan tersebut mulai dilakukan Selasa pagi ketika sejumlah pengunjuk rasa menolak bubar setelah para pekerja membersihkan penghalang-penghalang di Argyle Street di Mongkok. Demikian diberitakan AFP.

(A050/B002)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014