Teheran (ANTARA News) - Iran dan Turki bersama-sama akan berusaha menemukan penyelesaian politik bagi krisis Suriah, kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir Abollahian, yang dikutip Press TV.
Teheran dan Ankara memainkan peran strategis di Wilayah Timur Tengah dan mesti berhubungan dalam urusan perkembangan regional, kata Abdollahian dalam satu pertemuan dengan Umit Yalcin, Direktur Jenderal bagi Urusan Politik Bilateral di Kementerian Luar Negeri Turki.
"Mengingat kondisi saat ini di wilayah tersebut, Teheran dan Ankara dapat memainkan peran politik utama dalam penyelesaian krisis dan kami dalam hal ini siap mengubah konsultasi menjadi kerja sama praktis," katanya.
Pejabat itu mengatakan Iran mendukung "dialog nasional yang berlandasan luas" dan menentang tindakan pemerintah asing mempersenjatai oposisi di Suriah.
Setiap penyelesaian masalah yang berkecamuk di Timur Tengah, terutama di Suriah dan Irak, takkan berhasil tanpa keterlibatan Iran, kata Amir Abdollahian, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Sementara itu Umit Yalcin mengatakan Iran dan Turki memeliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pemulihan perdamaian dan kestabilan di wilayah tersebut, pemeliharaan keutuhan wilayah dan keamanan, dan penghapusan aksi teror di wilayah tersebut.
Peningkatan hubungan antara Teheran dan Ankara akan menjadi kepentingan kedua negara itu dan akan menguntungkan wilayah tersebut, kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada Oktober.
Kedua negara tersebut secara politik terlibat benturan mengenai cara menangani krisis Suriah, yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Ankara mendukung pasukan oposisi, sedangkan Teheran adalah pendukung kuat Pemerintah Presiden saat ini Bashar al-Assad. Perbedaan semacam itu telah membuat tegang hubungan bilateral mereka.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014