...Sumut akan memberikan kontribusi lebih besar lagi.
Tebingtinggi, Sumut (ANTARA News) - Sumatera Utara (Sumut) akan miliki Bendung Gerak Sei Padang, yang terletak di Kota Tebingtinggi, rencananya akan selesai Juli 2017
"Insya Allah Bendungan ini akan selesai Juli 2017," kata Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, saat melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Bendung Gerak Sei Padang, di Tebingtinggi, Selasa.
Ia menjelaskan, dengan adanya Bendung Gerak tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah banjir tahunan di Kota Tebingtinggi dan kekeringan di areal irigasi seluas 7.558 hektare di Kabupaten Serdang Bedagai. Bendung Sei Padang nantinya diproyeksikan dapat mengairi Daerah Irigasi (DI) Bajayu seluas 4.000 hektare, Payalombang 1.558 hektare, dan Langau 2.000 hektare.
Bendung yang letaknya berdekatan dengan Bendungan Bajayu ini menelan biaya Rp220,52 miliar dengan waktu pelaksanaan 1.260 hari kerja dan diperkirakan selesai Juli 2017.
Gatot mengatakan, pihaknya sudah memaparkan pembangunan bendungan yang diistilahkannya Bajayu (Batak, Jawa dan Melayu) kepada Presiden Joko Widodo saat pertemuan presiden dengan gubernur se-Indonesia di Istana Bogor, Senin kemarin.
Ia mengatakan Sumut menempati urutan kelima penyumbang surplus beras nasional yang mencapai 240 ribu ton, yang memberikan sumbangan untuk pencapaian target 10 juta surplus nasional per tahun.
"Itu kontribusi ketika kondisi irigasi kita kupak kapik. Kalau beberapa bendungan sudah selesai dibangun, maka Sumut akan memberikan kontribusi lebih besar lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah II Pardomuan Gultom mengatakan, dengan dibangunnya kedua bendungan itu maka akan bermanfaat bagi daerah irigasi seluas 19.330 hektare di Kabupaten Serdang Bedagai.
Bendungan sangat tersebut akan sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi areal persawahan di Serdang Bedagai. Jika diasumsikan 1 hektare sawah menghasilkan 7 ton, dengan harga 1 kg gabah Rp4.000, maka bila dikalikan dua kali masa tanam setahun, total areal yang terairi itu akan menghasikan Rp1,064 triliyun per tahun.
"Alokasi anggaran yang digunakan untuk membangun kedua bendungan sebesar Rp375,7 milyar akan dibayarkan oleh hasil persawahan Sergai tidak sampai setahun," katanya.
Sementara itu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan pembangunan bendungan ini sudah diidamkan sejak tahun 2000 ketika Gubernur Sumut T Rizal Nurdin.
Namun ia mengingatkan bahwa keberadaan bendungan tersebut tidak ada artinya apabila hutan di wilayah hulu dalam hal ini Simalungun tidak terjaga.
(KR-JRD)
Pewarta: Juraidi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014