"Boleh saja, dia (oknum AMPG-red) begitu, itu haknya dia. Yang jelas kami antisipasi keamanan secara berlapis, baik dari kepolisian, tentara, satgas dan pecalang (petugas pengamanan adat)," kata Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, untuk anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang benar pastinya diundang, sedangkan anggota AMPD yang salah dan mengedepankan tindakan premanisme tentunya tidak diundang dalam pelaksanaan munas tersebut.
Pernyataan itu dikemukakan Sudikerta menanggapi bentrokan puluhan anggota AMPG di kantor DPP Golkar di Jakarta Barat.
Diberitakan pula mantan Ketua AMPG Yorrys Raweyai mengancam akan melapor ke polisi dan berupaya membubarkan Munas Golkar di Bali jika tetap digelar pada 30 November.
Sudikerta mengatakan berdasarkan laporan panitia Munas hingga Senin (24/11) malam, Bali masih tetap dipercaya sebagai tuan rumah Munas dan akan digelar di Bali International Convention Center (BICC) Westin, Nusa Dua, hingga 5 Desember.
Terkait dengan dukungan Golkar Bali terhadap calon Ketua Umum Golkar untuk periode lima tahun mendatang, ia mengatakan bulat mendukung Aburizal Bakrie (ARB) kembali.
Hal itu, lanjut dia, didasarkan pula dari surat pernyataan dukungan dari DPD II Golkar se-Bali yang menyatakan dukungan pilihan kepada ARB.
"DPD II menyerahkan surat pernyataan dukungan pilihan kepada Ical, jadi saya kan ngikutin. Saya waktu itu sedang di Korea, tiba-tiba surat pencalonan Ical diserahkan, jadi saya ngikutin," kenang Sudikerta.
Di sisi lain, kata Sudikerta, jajaran Golkar Bali juga berpeluang untuk duduk di kepengurusan DPP. "Saya nanti salah satu pimpinan sidang dan mudah-mudahan bisa masuk di formatur karena tuan rumah harus masuk di formatur," ucapnya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014