Jakarta (ANTARA News) - Festival Sinema Prancis akan kembali digelar di Indonesia lebih tepatnya hadir di sembilan kota besar yakni Jakarta, Balikpapan, Bandung, Bali, Makassar, Malang, Medan, Surabaya dan Yogyakarta mulai 4 Desember hingga 7 Desember 2014.
"Kami coba lihat bagaimana film Prancis bisa dikonsumsi publik Indonesia, lebih dari itu festival ini memberikan panorama kondisi perfilman di Prancis saat ini," kata Dimas Jayasrana, wakil Atase Budaya, Institut Prancis di Indonesia (IFI) dalam acara penyambutan Festival Sinema Prancis 2014 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa.
Bekerjasama dengan XXI/21 Festival Sinema Prancis tahun ini mempersembahkan delapan film Prancis terbaru yang belum pernah ditayangkan di Indonesia dan dari berbagai genre antara lain, komedi, drama asmara, thriller dan fantasi.
Dalam pemilihan film Dimas mengaku censorship merupakan kendala utama, dimana setiap film yang ditayangkan di Indonesia harus memiliki sertifikat lulus sensor. Sementara beberapa adegan di film thriller yang ia nilai bagus tidak dapat ditayangkan karena mengandung unsur kekerasan.
Di edisi ke-19 ini, Festival Sinema Prancis menawarkan delapan judul film, yang kesemua film merupakan rilis premiere di Indonesia, yakni Attila Marcel, Casse-Tete Chinois, Elle L'adore, Grace De Monaco, La Belle Et La Bette, Mea Culpa, Qu'est-ce Qu'on A Fait Au Bon Dieu? dan Sils Maria.
"Dengan pilihan film terbatas, tapi kami tahu apa yang kami tayangkan bukan hanya bisa diterima di Indonesia, tapi ada value lain dibelakang itu semua bahwa festival ini sebagai hub untuk awarness film Prancis di Indonesia," kata Dimas.
Tahun ini Festival Sinema Prancis juga mengadakan kompetisi film pendek Indonesia yang ketiga kalinya.
"Dikenal sebagai festival film asing pertama di Indonesia, Festival Sinema Prancis berubah format dari tahun 2012 untuk tidak sekedar show case tapi juga menjadi jembatan dalam industri perfilman dengan adanya kompetisi film pendek," ujar Dimas.
"Untuk tahun ini hadiahnya sutradara film terbaik akan kami kirim ke Clermont-Ferrad Internasional Short Film Festival 2015 untuk memberikan experience dan value, memperluas jaringam dan pengalaman sebagai seorang sineas," tambahnya.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014