Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto akan memberikan kelonggaran kepada investor jalan tol apabila sampai batas waktu yang ditentukan ternyata belum mampu memenuhi persyaratan. "Peraturan jangan sampai membuat investor tidak mampu bekerja, maka apabila ada yang memang menyulitkan akan coba dilonggarkan," kata Djoko kepada wartawan setelah melantik sejumlah Kepala Satuan Kerja di Jakarta, Jumat. Menurut Menteri PU, yang terpenting jalan itu dapat terbangun sedangkan peraturan nanti akan dilihat apakah memang menyulitkan. "Peraturan itu kan kita yang buat kalau memang ada yang menyulitkan dapat ditinjau kembali," ucapnya. Saat ini sejumlah investor sulit mencapai kesepakatan dengan bank (financial closing). Mereka membutuhkan waktu lebih lama lagi, sementara dalam tender pemerintah memberikan batas waktu sampai dengan enam bulan saja. Menurut Menteri PU, pihaknya tidak akan terlalu kaku dalam menerapkan kebijakan tol. Yang terpenting, katanya, pembangunan jalan tol itu dapat berjalan sesuai jadwal. Diharapkan dalam tahun anggaran 2007 sudah ada proyek tol yang sudah berjalan. Menteri Pekerjaan Umum juga menyadari apabila insentif kepada investor berupa dana bergulir untuk pengadaan lahan yang tahap awal disediakan Rp600 miliar belum dapat dimanfaatkan mengingat belum seluruhnya mekanisme dapat dipenuhi seluruhnya. Menurut Menteri Pekerjaan Umum saat ini masih ada beberapa persoalan yang membuat dana tersebut belum juga dapat dicairkan di antaranya pembentukan satuan kerja, serta masih menunggu Keputusan Menteri Keuangan soal tata cara penggunaan dana Badan Layanan Umum (BLU). Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Hisnu Pawenang mengatakan untuk Satker sebenarnya masih menunggu perjanjian untuk mencairkan dana. "Karena dalam pencairan tersebut dimasukkan soal apa yang diperbolehkan dan apa saja yang dilarang, kita menunggu itu," ujarnya. Hisnu juga mengatakan, dana BLU tersebut untuk tahun 2006 sebesar Rp600 miliar. Namun untuk tahun 2007 diusulkan sebesar Rp2,4 triliun, dengan demikian total diharapkan dapat mencapai Rp3 triliun. Mekanisme dari pencairan dana itu sudah diinformasikan kepada investor jalan tol. Mereka antara lain harus membuka rekening penampungan (escrow account) di bank, nantinya dana tersebut akan dimasukkan secara bertahap. "Syaratnya dana yang akan kita masukan ke rekening tersebut tidak boleh melebihi dana yang dikeluarkan investor," ujarnya. Dana sebesar itu akan diprioritaskan untuk pengadaan lahan tol yang sudah siap diantaranya Cikampek - Palimanan, Cirebon - Kanci, Kanci - Pejagan, Surabaya - Mojokerto, dan Gempol - Pandaan. Hisnu juga menambahkan, tidak tertutup kemungkinan untuk membiayai ruas-ruas tol di luar Trans Jawa. "Itu sesuai dengan permintaan saat penyelenggaraan Indonesia Infrastructure 2006 awal November ini," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006