Beijing (ANTARA News) - Belasan toko dan rumah warga Cina dijarah atau dirusak dalam kerusuhan prodemokrasi di Tonga, kata dubes Cina untuk negara Pasifik Selatan, Jumat, Sekitar 30 toko milik etnik Cina di ibukota Nuku`alofa dijarah atau dibakar dalam kerusuhan Kamis, kata Dubes Hu Yeshun kepada kantor berita Xinhua. "Lebih dari 25 persen dari toko-toko Cina dijarah atau dibakar kemaren, yang menimbulkan kerugian besar bagi para pemiliknya," kata Hu dan menambahkan kedubes sedang mengambil tindakan untuk melindungi penduduk Cina di Tonga. "Kami menampung (di kedubes) lebih dari 150 orang, yang rumah atau toko mereka dirusak oleh massa." Seorang pejabat dari departemen perdagangan kedubes itu, Huang Yaguo mengemukakan kepada Xinhua ia melihat sejumlah toko Cina hancur ketika berkeliling kota itu , Jumat pagi. "Ini adalah malapetaka bagi banyak warga Cina yang telah tinggal di sini untuk beberapa generasi," kata Huang. Xinhua mengatakan sekitar 500 warga Cina tinggal di Nuku`alofa dan mereka memiliki sebagian besar toko di ibukota itu. Ratusan pemuda yang marah yang kabarnya anggota kelompok-kelompok prodemokrasi mengamuk, Kamis di ibukota Tonga itu , melemparkan batu ke kantor perdana menteri, gedung-gedung publik dan toko-toko dalam unjukrasa. Polisi Tonga, Jumat mengatakan paling tidak enam orang tewas dalam aksi itu. Dubes Hu mengatakan tidak ada laporan warga Cina yang cedera berat, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006