Mereka dipimpin oleh Ketua Umum AMPG yang juga politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai. "Masuk, masuk, masuk," teriak beberapa orang sambil merangsek masuk pintu ruang rapat pleno.
Di dalam ruang rapat, massa berteriak-teriak, sementara rapat pleno sedang diskors untuk salat Maghrib.
Mereka baru mau keluar ruangan setelah ada instruksi dari Yorrys. "Kita ingin selamatkan partai," ujar Yorrys.
Yorrys mengatakan pihaknya hanya ingin DPP Partai Golkar menyelesaikan persoalan secara demokratis sesuai konstitusi. Namun faktanya, kata dia, ada gelagat sekelompok orang di DPP ingin menggiring Golkar demi kepentingan pragmatis mereka.
"Mereka memaksa munas melalui rapimnas, dan melalui pleno sebelumnya. Munas bukan milik perorangan atau kelompok, tapi milik seluruh kader," tegas Yorrys.
Yorrys menekankan kehadiran dirinya dan massa AMPG ke rapat pleno karena adanya desakan dari kader muda Golkar.
Yorrys mengatakan bahwa AMPG kecewa dengan adanya upaya memaksakan pelaksanaan munas pada 30 November di Bali, untuk memastikan Aburizal Bakrie terpilih kembali sebagai ketua umum secara aklamasi.
"Kami pesan ke pengurus, kalau masih dipaksakan munas pada 30 November, maka kita akan duduki kantor DPP dan minta pemerintah melalui kepolisian membatalkan munas itu," tegas dia.
Saat massa AMPG memasuki ruang rapat pleno, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ada di dalam ruangan. Ia dikabarkan tengah menjalankan ibadah di ruang lain.
Setelah massa AMPG meninggalkan ruang rapat, suasana kembali tenang.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014