Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Jembatan Lampung Sjarwin Hamid mengatakan PT Jasa Rahardja akan memberikan ganti rugi kepada pemilik kendaraan yang hangus terbakar di KMP Lampung, Kamis (16/11), sekitar jam 9.20 WIB.
"Kami bersama dengan PT Jasa Rahardja akan mengurus ganti rugi pemilik kendaraan yang terbakar," kata Sjarwin Hamid, dalam jumpa pers didampingi oleh Direktur Usaha PT ASDP Johan Iskandar di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, ada 55 kendaraan terdiri dari berbagai jenis, di antaranya delapan sepeda motor, akan diganti oleh Jasa Rahardja. "Berdasarkan aturan, yang diganti hanya kendaraan kosong sedangkan isinya tidak diganti," kata Sjarwin Hamid, yang juga mantan Dirut PT ASDP.
Bagi penumpang, hanya yang meninggal dan masuk rumah sakit yang mendapatkan ganti rugi, tapi PT JL juga memberikan uang santunan bagi para penumpang.
Dalam kesempatan itu, Dirut PT JL menjawab dugaan banyak pihak tentang kelayakan KMP Lampung. Ia mengatakan, "KMP Lampung itu masih layak operasi. PT JL memiliki sertifikat layak operasi dari PT Biro Klasifikasi Indonesia dan memiliki sertifikat ISM (International Safety Management) Code," tambah dia.
"KMP Lampung juga dilengkapi oleh jaket pelampung, namun ketika kebakaran terjadi, para penumpang panik dan langsung menyelamatkan diri tanpa jaket pelampung," katanya.
KMP Lampung diproduksi di Norwegia tahun 1971 setelah dibeli kemudian dilakukan renovasi tahun 1994 sebelum dioperasikan. Kapal ini masuk dok di Batam pada April 2006. Kapal ini juga sudah diasuransikan oleh PT ASPA," kata Sjarwin yang baru empat tahun menjabat Dirut PT JL.
Sementara itu, Direktur Usaha PT ASDP Johan Iskandar mengatakan tidak akan ada gangguan bagi masyarakat yang menyeberang dari pelabuhan Merak - Bakauheni (pp) walau KMP Lampung hangus terbakar karena selama ini ada 26 kapal yang beroperasi pada rute tersebut. "Kebakaran kapal ferry ini merupakan yang pertama kali terjadi di rute Merak-Bakauheni," katanya.
Menurut keterangan Dirut PT JL, KMP lampung terbakar sekitar jam 9.30 ketika akan sandar di dermaga 3 merak. Kapal itu mengangkut 144 penumpang, 55 kendaraan, dan 32 awak kapal. PT Jembatan Lampung sendiri memiliki 11 kapal dan KMP Lampung merupakan salah satu kapal tertua.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006