Jakarta (ANTARA News) - Front Anti Imperialisme (FAI) mengadakan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Goerge W Bush ke Indonesia di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada hari Jumat (17/11). Ratusan massa FAI yang terdiri dari 12 elemen masyarakat tersebut tiba di Kedubes AS sekitar pukul 15.30 dengan mengendarai beberapa bis kota. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk besar terbuat dari kain hitam bertuliskan `Pemerintah harus independen dalam menentukan program dan harus berpihak kepada rakyat`. "Kedatangangan Bush dan berbagai agendanya ke Indonesia, tentu saja perlu diwaspadai dan mendapatkan perhatian serius dari seluruh rakyat Indonesia terutama bagi gerakan massa dan demokratis negeri ini," ujar Toni Triyanto, Humas FAI, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono serta Jusuf Kalla telah dijadikan boneka oleh pemerintah AS karena memberikan pelayanan terbaiknya untuk menyambut kedatangan seseorang yang telah mengakibatkan banyak kehancuran di banyak belahan negara, seperti Irak. "Kunjungan Bush, jelas tidak akan memberikan perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan rakyat Indonesia, bahkan justru akan membuat rakyak semakin sengsara," ujarnya. Ia mengatakan, untuk menyambut kedatangan Bush, banyak pedagang kaki lima yang akan tergusur, rute kendaraan umum diganti, juga rencana mematikan saluran komunikasi menjelang kedatangan Bush ke Bogor adalah suatu hal yang terlalu berlebihan bagi seorang penjahat perang dan teroris no. 1 seperti dia. Aksi yang berakhir sekitar pukul 16.30 tersebut sempat menghambat arus kendaraan di depan Kedubes AS. Aksi tersebut berlangsung damai dengan penjagaan dari puluhan aparat Polres Metro Jakarta Pusat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006