Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan berbagai pihak terkait dapat melaksanakan dan menyebarluaskan kuliah kesiapsiagaan mengenai bencana alam seperti yang telah dilakukan Jepang.
"Di Jepang, untuk mempertahankan tingkat kesiapsiagaan yang baik, pemerintah melaksanakan kegiatan kuliah umum untuk masyarakat," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin.
Selain itu, menurut Susi, pemerintahan negara Sakura tersebut juga kerap melakukan pelatihan evakuasi tingkat komunitas atau desa, meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah yang terkait dengan urusan kebencanaan.
Pemerintah Jepang, ujar dia, juga menjembatani interaksi antara peneliti dengan masyarakat dan aparatur pemerintah melalui kegiatan seminar.
Untuk itu, KKP juga juga telah menginisiasi penyelenggaraan seminar internasional bertajuk "Menuju Negara Maritim Berdaya Tangguh Terhadap Bencana Alam" sekaligus memperingati satu dekade tragedi Tsunami Aceh.
Berdasarkan data KKP, khusus untuk bidang perikanan, bencana gempa dan tsunami di Aceh telah menghancurkan antara lain sebanyak 12.300 kapal nelayan.
Sedangkan secara keseluruhan, bencana yang paling banyak memakan korban pada abad ke-21 itu diperkirakan juga telah menelan korban jiwa setidaknya 150.000 orang di Indonesia dengan kerugian ekonomi mencapai Rp48 triliun.
"Kurangnya kesiapsiagaan masyarakat di kawasan rawan bencana (pesisir) menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa," katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, karenanya perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana tsunami.
Ia juga mengemukakan, sudah seharusnya Indonesia bisa belajar dari pengalaman tersebut dan menyadari bahwa kesiapsiagaan merupakan fungsi kondisi psikologis dan pengetahuan yang dapat berubah seiring waktu.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014