... akan mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer bila telah diisi baterai secara penuh selama delapan sampai 10 jam...

Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan bus listrik yang pertama di Indonesia bersamaan saat warga Kota Surabaya memenuhi hari tanpa kendaraan (car free day), di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu.

"Eco-City di Surabaya sudah terealisasi dengan adanya bus listrik, terima kasih ITS," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam peluncuran bus listrik yang juga dihadiri mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, itu.

Menurut Risma, bus listrik ITS mendukung Surabaya sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan, bahkan bus listrik tersebut menjadi jawaban atas berbagai polemik krisis BBM di Indoensia.

"Kehadiran bus ini telah memperjelas gambaran Surabaya sebagai Eco-City, karena itu saya mendukung kalau bus listrik ITS itu dijadikan moda transportasi massal di Surabaya, terutama dikembangkan untuk mobil pribadi," katanya.

Secara terpisah, dosen Teknik Mesin ITS yang juga Ketua Tim Peneliti Bus Listrik ITS itu, Dr Muhammad Nur Yuniarto, menerangkan bus listrik itu masih membutuhkan tahap penyempurnaan lebih lanjut.

"Berbagai uji kelayakan dan uji coba jalan juga sudah dilakukan, karena itu bus listrik dari hasil kerja sama antara ITS dengan PT Telkomsel itu siap beroperasi sebagai bus kampus pada 30 November 2014," katanya.

Nur menjelaskan bus dengan ukuran 2,1 x 6 meter itu mampu menampung sebanyak 26 penumpang. Selain itu, adanya sumber tenaga tambahan berupa panel surya yang berada di atap bus juga menambah kesan canggih untuk bus yang menelan dana Rp1,5 miliar dengan sponsor dari PT Telkomsel itu.

"Panel surya itu akan memasok energi sebesar 20 persen dan sisanya dipasok baterai. Bus akan mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer bila telah diisi baterai secara penuh selama delapan sampai 10 jam," katanya.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan pihaknya akan membangun stasiun pengisian listrik dan tenaga surya dalam satu tahun ke depan.

Komponen bus listrik juga masih impor dari China untuk baterai dan motor utama, tapi kami yakin bisa membuat seluruh komponen dalam dua atau tiga tahun lagi.

Bus listrik itu merupakan karya kelima ITS setelah mobil listrik nasional pada Mei 2014, yakni Ezzy ITS 1, Ezzy ITS 2, Braja Wahana, dan Sapu Angin Surya. Rencananya, ITS juga membuat satu bus listrik lagi dengan dukungan PT Pertamina.

"Jadi, mobil, bus, atau moda transportasi lainnya yang bertenaga listrik itu sebenarnya bukan mimpi lagi buat bangsa kita, karena kami mampu membuatnya, tinggal kemauan baik pemerintah saja," katanya.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014