Padang Aro (ANTARA News) - Sekitar 200 rumah di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terendam banjir luapan Sungai Batang Suliti pada Minggu dini hari dengan ketinggian mencapai 1,5 meter, kata pejabat setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Editorial di Padang Aro, Minggu, menyebutkan hujan lebat yang terjadi di daerah itu pada Sabtu (22/11) hingga Minggu dini hari membuat debit air tidak mampu tertampung oleh Sungai Batang Suliti hingga meluap dan menyebabkan banjir merendam sekitar 200 rumah di dua jorong di Nagari Pasar Muaralabuh dan satu jorong di Nagari Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, sekitar pukul 03.00 WIB.
Ia menyebutkan, dua jorong Nagari Pasar Muaralabuh yang terendam banjir, yakni Jorong Pasar Muaralabuh Timur dan Pasar Muaralabuh Utara, sementara satu jorong di Nagari Pasir Talang Selatan adalah Jorong Kampung Palak.
Meskipun tidak ada korban jiwa dan tidak mengungsi karena air cepat surut, sekitar 1.000 penduduk terdampak langsung banjir tersebut, katanya. Banjir juga merendam perabotan rumah tangga milik warga yang tidak sempat diselamatkan.
"Air bisa cepat surut karena ketiga jorong tersebut berada tepat di pinggir Sungai Batang Suliti," katanya.
Selain banjir, imbuhnya, hujan lebat di daerah itu kembali menimbulkan tanah longsor di Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.
Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam tersebut, katanya, merupakan longsor susulan di dua lokasi, yakni di Pinti Kayu serta Ladang Kongsi, yang longsor pada Rabu (19/11).
"Longsor susulan berada di dua lokasi, yakni jalan utama Pinti Kayu dan di Ladang Kongsi. Tanah longsor tersebut tidak menyebabkan korban jiwa dan tidak menimbun perumahan penduduk," katanya.
Akibat tanah longsor tersebut, jalan menuju ke Pinti Kayu tertutup. Saat ini, katanya, BPBD telah mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran.
Sementara Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, yang meninjau lokasi banjir di Nagari Pasar Muaralabuh, menyebutkan pemerintah setempat telah berupaya melakukan pelebaran Sungai Batang Suliti untuk menanggulangi banjir di daerah itu yang hampir terjadi setiap tahun.
"Pelebaran rencananya 500 meter dari pertemuan Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Bangko, tapi terkendala oleh pembebasan lahan," kata Abdul Rahman.
Disinggung normalisasi di Sungai Batang Pangean yang sempat meluap pada Rabu (19/11) dan merendam sekitar 150 rumah warga di Nagari Sungai Kunyit, Rahman mengatakan, normalisasi telah dilakukan pemerintah pada tahun ini dan akan dilanjutkan pada 2015.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014