Rencana tersebut merupakan pecahan program dari layanan Premium dengan biaya 99 dolar pertahun untuk layanan keanggotaannya yang menawarkan akses ke layanan video-nya.
Hal tersebut menurut Phone Arena merupakan usaha bagi Amazon untuk meningkatkan pangsa pasar video streaming-nya.
Saat ini, Amazon diperkirakan memiliki 25 juta anggota Premium yang menggunakan layanan video, sementara Netflix, layanan penyedia media internet streaming, memiliki 33 juta pelanggan.
Dengan keputusan Nielsen, perusahaan yang bergerak di bidang informasi global serta media dan berfokus pada riset pemasaran dan konsumen, yang baru-baru ini dikabarkan ikut serta dalam layanan tersebut dinilai akan membantu Amazon dalam penjualan iklan.
Amazon akan dapat memberikan data kepada pengiklan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa iklan mereka benar-benar berjalan.
"Jika Amazon (benar-benar) melakukan layanan yang didukung iklan, mereka akan memisahkan layanan gratis tersebut dengan layanan Premium dan itu akan membunuh Netflix," kata Michael Pachter, analis Wedbush Securities.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014