Berlaga di hadapan ribuan pendukungnya yang memenuhi GOR Mastrip, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (22/11) malam, tuan rumah tampil antiklimaks dan kalah telak 0-3 (22-25, 24-26, 27-29).
Pada laga final yang digelar Minggu (23/11), Berlian Semarang akan menghadapi tim kuat juara Proliga 2014, Samator Surabaya, yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan TNI AU dengan skor (25-21, 25-13, 26-24).
Laga Mars Kota Probolinggo melawan Berlian berlangsung "panas" dan sempat diwarnai insiden pelemparan botol dan barang-barang lainnya ke lapangan oleh suporter tuan rumah, menyusul kekecewaan mereka atas keputusan wasit yang merugikan timnya pada set ketiga.
Para pemain dan ofisial tuan rumah melancarkan protes atas keputusan hakim garis Anggito Bayu yang menyatakan bola smes dari kapten tim Ayip Rizal di daerah permainan lawan keluar. Saat itu, kedua tim berbagi angka sama 24-24.
Wasit Agung Purwantoro meniup peluit mengikuti keputusan hakim garis yang menyatakan bola keluar. Keputusan itu memantik reaksi penonton di tribun dengan melemparkan botol-botol ke lapangan. Bahkan, tempat sampah ikut dilempar penonton hingga mengakibatkan laga terhenti sekitar 15 menit.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan dan skor tetap 24-24, setelah Dewan Hakim dan SRC serta wasit yang bertugas sepakat membatalkan keputusan tersebut dan kedua tim menerimanya.
Pemain Mars Kota Probolinggo yang sudah telanjur emosional tidak mampu mengendalikan diri hingga memengaruhi permainan. Mereka akhirnya kalah 27-29 dan gagal menembus partai puncak Livoli.
Asisten pelatih Mars Kota Probolinggo Agus Efendi mengakui penampilan para pemainnya menurun dibanding laga sebelumnya, termasuk Ayip Rizal yang menjadi motor serangan tim.
"Usia memang tidak bisa dibohongi. Begitu penampilan Ayip tidak bisa berkembang, pemain yang lain ikut terpengaruh," katanya.
Pelatih tim Berlian Semarang M Hajid mengungkapkan strategi timnya untuk menahan serangan dari Ayip Rizal melalui blok-blok rapat membuahkan hasil, sehingga lawan kebingungan mengembangkan permainan.
"Kekuatan Mars memang ada pada sosok Ayip, sehingga anak-anak diinstruksikan untuk menutup serangan dia. Strategi itu ternyata berhasil," katanya.
Terkait laga final melawan Samator, Hajid mengatakan juara Proliga itu memiliki materi pemain yang cukup merata, sehingga timnya harus bekerja lebih keras untuk meredamnya.
Sementara itu, Samator tinggal selangkah lagi melengkapi dominasinya di pentas bola voli nasional, setelah merengkuh gelar juara Proliga pada Maret 2014.
I Putu Randu dan kawan-kawan tampil rancak dengan strategi bola-bola cepat dan smes dari lapangan belakang yang tidak mampu dibendung pemain TNI AU.
"Kami tinggal selangkah memenuhi target juara Livoli, tetapi anak-anak tetap harus waspada karena Berlian juga tidak bisa dipandang remeh. Terbukti mereka bisa menghentikan Mars Kota Probolinggo yang sebenarnya lebih diunggulkan bisa ke final," ujar pelatih Samator Ibarsyah Djanu.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014