Medan (ANTARA News) - Empat orang dari lima jumlah korban tanah longsor di Desa Sibiobio, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang ditemukan tewas Sabtu siang olen tim SAR (Search And Rescue) telah dikebumikan pada hari ini.
"Keempat korban warga Desa Sibiobio, dikebumikan oleh pihak keluarganya di pekuburan umum di Tapteng," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapteng, Bonaparte Manurung saat dihubungi dari Medan, Sabtu.
Sedangkan satu orang lagi korban belum ditemukan, menurut dia, adalah bayi yang masih berusia empat bulan, dan masih terus dilakukan pencarian personel TNI AD, Polri, petugas BPBD Tapteng dan dibantu masyarakat setempat.
"Keempat korban ditemukan yakni Saut Marito Zebua (28), Dalizato Zebua (20), Yunita Telaumbenua (20) dan Kaani Telaumbenua (18) merupakan warga Desa Sibiobio," ujarnya.
Bonaparte menjelaskan, peristiwa tanah longsor di Tapteng terjadi pada Jumat (21/11) sekira pukul 19.00 WIB dan lima orang warga hilang dan hanyut di Sungai Garoga, serta salah seorang diantaranya adalah bayi.
Kelima korban tanah longsor tersebut warga Desa Sibiobio dan tinggal di lereng gunung yang ada di daerah tersebut.
Namun nahas, pada malam hari tiba-tiba tanah pengunungan longsor dan menghantam rumah mereka, sehingga korban terjatuh dan hanyut di Sungai Garoga yang tidak berapa jauh dari lokasi kejadian.
"Longsor itu terjadi, karena hujan turun sangat lebat, dan bahkan pohon karet juga ikut tumbang menghancurkan rumah korban," kata Kepala BPBD.
Dia menambahkan, situasi cuaca di Tapteng pada hari ini, juga masih terjadi hujan dan dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan dan banjir bandang di Sungai Garoga.
"Pemkab Tapteng melalu Kepala Desa dan Camat di daerah itu, telah memperingatkan warga yang tinggal di dekat pengunungan dan pinggiran sungai harus waspada terjadinya longsor dan bencana banjir," kata Bonaparte.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014