Surabaya (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menyatakan, siap memfasilitasi hasil riset Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengenai pil Keluarga Berencana (KB) untuk pria masuk skala industri.
"Eman kalau begitu. Nanti saya akan temui asosiasi pengusaha farmasi," katanya di sela-sela Dies Natalis ke-37 dan wisuda 670 mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) di Surabaya, Sabtu.
Nasir menyatakan, eman, bahasa Jawa yang maknanya "patut disayangkan", berkaitan adanya tawaran dari industri farmasi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang bersedia menjadikan pil KB pria temuan Unair itu menjadi produk industri obat.
Pil KB pria tersebut menjadi temuan riset dosen Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt, namun pihak Unair hingga kini masih menunggu tanggapan pemerintah RI.
Oleh karena itu, Nasir, berjanji akan melakukan hilirisasi riset untuk mendekatkan peneliti dengan dunia industri.
"Nanti, pertengahan Desember, kita akan konsolidasi antara asosiasi pengusaha dengan peneliti. Dari sana, PT akan mendapatkan royalti, Karena itu, saya juga sudah minta para rektor untuk melakukan mapping terkait riset potensial mereka," katanya.
Ia mengakui, selama ini pendidikan tinggi (PT) memang terpisah dari riset, sehingga riset tidak berkembang, karena itu pihaknya akan menggabung riset dan PT dalam satu direktorat, yakni Dirjen Pembelajaran Mahasiswa dan Penjaminan Mutu yang melakukan penguatan inovasi.
"Selain Unair, ada juga hasil riset komponen pesawat buatan anak negeri dari PT Ray yang setara dengan R-80 buatan Boeing dan ditawar oleh Jerman. Kita upayakan agar jangan sampai lepas, tapi mungkin butuh dana besar, nanti kita cari atau kita bentuk konsorsium," katanya.
Ia mengemukakan pula, ada bibit pangan yang bagus yang ditemukan PT Batan.
"Tapi, masyarakat kita masih takut dengan nuklir. Nanti kita akan lakukan edukasi agar tidak takut, karena nuklir itu bergantung pada kita. Bisa bermanfaat juga," katanya.
Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) Airlangga Surabaya Prof Dr Drs Fendy Suhariadi MT pernah mengemukakan bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat mengincar pil KB pria yang diciptakan Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt.
"Tiongkok dan Amerika menawar pil KB pria yang ditemukan peneliti Unair, bahkan Tiongkok sangat aktif, tapi kami masih berharap pemerintah sendiri yang memproduksinya," katanya.
Selain pil KB pria, peneliti Prof drh Romziah Sidik B PhD bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair telah menemukan enzim dari mikroba yang disebut enzim fibrolitik yang bisa memecah serat untuk bahan pakan ternak yang sudah dipatenkan.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014