Praya (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) ikut berpartisipasi memecahkan masalah lingkungan hidup dengan menanam sebanyak 2.014 batang bibit pohon penghijauan di Nusa Tenggara Barat.
"Program sosial Bank Indonesia (BI) ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, salah satunya di bidang pelestarian lingkungan hidup," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, di Praya, Ibukota Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.
Sebanyak 2.014 batang bibit pohon penghijauan tersebut ditanam di areal Bandara Internasional Lombok, di Kabupaten Lombok Tengah, sebanyak 1.000 batang, sisanya di areal konservasi.
Penanaman bibit pohon penghijauan di areal Bandara Internasional Lombok, sebagai rangkaian kegiatan "gathering" sekitar 170 karyawan BI pusat di kawasan wisata Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah.
Hadir juga pada acara penanaman bibit pohon tersebut Kepala Kantor Perwakilan BI NTB H Bambang Himawan, General Manager PT Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Bandara Internasional Lombok Pudjianto.
BI juga melibatkan para mahasiswa Universitas Mataram penerima beasiswa yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (Genbi), serta komunitas lokal pegiat lingkungan (Pagah).
Mirza menyebutkan, jenis pohon yang ditanam di areal Bandara Internasional Lombok, adalah ketapang, trembesi, jati putih (gamelina) dan satu jenis pohon produktif, yakni mangga.
Penanaman pohon di area Bandara Internasional Lombok, terselenggara berkat kerja sama BI, dalam hal ini Departemen Komunikasi selaku pengelola program sosial BI, dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional Lombok yang juga memiliki kepedulian terhadap upaya penghijauan lahan.
"Nanti bibit pohon yang kami tanam di areal bandara ini akan dipelihara selama enam bulan hingga benar-benar tumbuh. Pemeliharaan melibatkan tenaga yang sudah kami biayai," ujar Mirza.
Ia berharap upaya penghijauan lahan Bandara Internasional Lombok akan turut melestarikan alam, sehingga upaya mitigasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam, serta merehabilitasi hutan dan lahan.
Pewarta: Awaludin
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014