Beijing (ANTARA News) - Tiongkok serius mempelajari seni musik tradisional gamelan Indonesia, kata pengajar senior Pusat Konservatorium Musik Beijing, Zhu Zhoujian, Sabtu.
"Saat ini pihak Kami telah memiliki satu set perangkat gamelan Jawa dan Bali dan akan ditambah pada tahun depan," katanya, kepada ANTARA News, disela-sela rangkaian penampilan budaya Institut Seni Indonesia (ISI) Solo di Beijing.
Tak hanya itu, tambah Zhou Zhoujian, pihaknya sudah rutin mengirimkan pelajarnya ke Indonesia untuk mempelajari secara mendalam seni gamelan Jawa dan Bali.
"Kami juga telah berencana untuk mengirim lebih banyak siswa ke Indonesia untuk mempelajari seni gamelan," ungkapnya.
Seni dan budaya itu sangat indah, dan dapat menjadi jembatan yang sangat baik untuk memperkuat hubungan dua bangsa antara Indonesia dan Tiongkok, tutur Zhu Zhoujian.
Hal senada diungkapkan kata Rektor ISI Solo Sri Rochana yang mengatakan selain memperkenalkan ragam seni dan budaya Indonesia, juga untuk makin mempererat hubungan baik Indonesia dan negara lain.
"Seni dan budaya itu merupakan sarana diplomasi yang sangat efektif untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat semua bangsa," katanya.
Selain memainkan karawitan Jawa, ditampilkan pula beberapa tarian Jawa seperti tari Srimpi (Yogyakarta), Topeng Gunung Sari (Solo), Ngremo (Jawa Timur) dan Lengger (Banyumas).
Tak hanya seni karawitan dan tari Jawa, ISI Solo juga menampilkan ragam LAN serta tarian Bali seperti Oleg Tamulilingan.
"Penampilan seni musik dan tari tradisional ini, merupakan salah satu upaya untuk makin memperkenalkan seni serta budaya Indonesia ke mancanegara, salah satunya Tiongkok," ungkap Sri.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014