Jakarta, (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dalam kegiatan eksplorasi tumbuh-tumbuhan bahan pangan di Serui, Papua pada bulan September-Oktober 2006 telah menemukan jenis-jenis pandan tanaman pangan baru dan penting untuk menopang ketahanan pangan masyarakat di Papua. Meskipun tujuan utama eksplorasi adalah untuk mengindetifikasi potensi sumber daya pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian dan pisang, namun tim eksplorasi juga berhasil menemukan keberadaan 14 taksa keluarga tanaman pandan (pandanaceae) yang sebagian besar merupakan rekaman baru (new record) kekayaan sumberdaya pandan di Indonesia, ujar Dr Y Purwanto, Peneliti Herbarium LIPI, Jakarta, Kamis (16/11). Selanjutnya ia mengatakan bahwa eksplorasi yang mengkhususkan pada keanekaragaman suku pandanaceae di Pulau Yapen belum pernah dilakukan sebelumnya, maka hampir seluruh jenis yang ditemukan adalah rekaman baru (new record) kecuali sararanga sinuosa yang kehadiraannya telah diberitakan secara partial sebelunya oleh Beccari pada tahun 1875. Selain itu, juga terdapat dua taksa yang kemungkinan merupakan jenis baru dan keduanya termasuk kedalam marga Freycinetia, ujarnya. Selama ini masyarakat hanya mengenal jenis `buah merah` (pandanus conoideus) dari Papua yang dikenal berkhasiat sebagai obat atau suplemen yang menyehatkan tubuh. Dengan ditemukannya 14 taksa suku pandan yang lain di Pulau Yapen tersebut, kini terbuka upaya penelitian dan pengembangan bahan pangan, buah-buahan, obat-obatan dan lainnya guna menopang ketahanan pangan buat masyarakat Papua sendiri maupun untuk pembangunan pertanian, industri olahan dan farmasi di Indonesia.(*)
Copyright © ANTARA 2006