Jakarta (ANTARA News) - Iran akan menjadi tuan rumah berikutnya setelah Kejuaraan Dunia Sanda (The 7th Sanda World Cup 2014) yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta ditutup, Jumat malam.
"Pelaksanaan kejuaraan ini di Jakarta menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia mencintai olahraga khususnya wushu sanda," kata Ketua Pengurus Besar Wushu Indonesia Supandi Kusuma di Jakarta, Jumat.
Kusuma menambahkan turnamen ini akan memberikan motivasi untuk perkembangan wushu ke arah yang lebih baik serta menciptakan atlet-atlet potensial yang mampu menangkat prestasi Indonesia di ajang internasional.
"Kami merasa bangga ketika Asosiasi Wushu Indonesia diberikan kepercayaan menjadi penyelenggara The 7th Sanda World Cup 2014. Ini menjadi sebuah kehormatan bagi kami," ujarnya.
Dia pun berharap atlet-atlet wushu Indonesia dapat menyerap pengalaman berkompetisi baik dari sisi teknik, kecakapan, taktik maupun strategi sehingga menjadi modal mengikuti kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
Pada kejuaraan dunia yang digelar di luar Cina ini, Kusuma memberikan apresiasi atas keberhasilan tiga atlet putri dan satu atlet putra yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia melalui olahraga wushu sanda.
"Kami memberikan apresiasi atas apa yang sudah dicapai tim Indonesia. Apalagi kami tidak menargetkan meraih medali karena kompetisi ini menghadirkan atlet-atlet berperingkat satu hingga empat pada kejuaraan dunia tahun lalu di Malaysia," katanya.
Indonesia meraih satu emas, satu perak dan dua perunggu atas nama Moria Manalu di kelas 65 kilogram, Junita Malau di kelas 48 kilogram, Hertati di kelas 52 kilogram dan Edowar Virnanda di kelas 52 kilogram putra.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014