Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Lion Group meresmikan penggunaan dua pesawat Airbus A320 sebagai armada Batik Air, di Hanggar Batam Aero Technic, Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Jumat.

Penggunaan Air Bus A320 untuk Batik Air ditandai dengan penerbangan perdana dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Hang Nadim Batam dengan pesawat dengan nomor regristrasi PK LAG.

Penerbangan dengan pesawat tersebut membawa sejumlah petinggi Lion Group termasuk presiden komisarisnya, Rusdi Kirana, Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan, Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Selanjutnya juga mendarat lagi pesawat produksi pusat perakitan Airbus, di Toulouse, Perancis, dengan nomor resgristrasi PK LAI tanpa penumpang.

"Ini lembaran baru untuk Lion Group, khususnya Batik Air di mana nanti tidak hanya satu tipe tapi akan mengoperasikan dua tipe pesawat sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan pasar nasional maupun regional," ujar Rusdi Kirana.

Lion Group sudah meneken perjanjian jual-beli 234 armada pesawat dengan Air Bus sejak Maret 2013 dengan rincian 109 unit Airbus 320 Neo. Pesawat tipe tersebut menggunakan mesin CFM56 buatan Safran (Perancis) dan General Electric (Amerika Serikat).

Pesawat lorong tunggal itu mampu memuat 156 kursi dengan konfigurasi 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.

Selanjutnya Airbus 321, dengan rincian sebanyak 65 armada pesawat Airbus 321 neo dan 60 armada pesawat Airbus 321 ceo.

"Kami berdiri dengan satu pesawat bermodal awal 900.000 Dolar Amerika (AS). Kini, setelah 13 tahun kami berkembang dengan pesanan sekitar 750 pesawat," kata dia.

Rusdi mengatakan, kini untuk didalam negeri sudah memiliki sekitar 25 ribu karyawan dan membangun 1.500 unit rumah bagi pekerja.

Lion Grup juga sudah membangun sejumlah anak perusahaan di Malaysia (Malindo Air) Thailand (Thai Lion Air).

"Kami juga segera membangun bandara sendiri dengan luas tiga kali lipat dari Bandara Soekarno Hatta," kata Kirana.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan memiliki potensi besar untuk bisa tumbuh.

Pewarta: Larno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014