Jakarta (ANTARA News) - Vokalis grup band Noah, Ariel, mengaku sempat mengalami masa "mentok ide" saat merampungkan single kedua Noah, "Seperti Kemarin", sehingga merasa perlu meminta bantuan penulis sekaligus penyanyi Dewi Lestari alias Dee.
"Saat menyelesaikan single ini, saya sempat mentok. Sebabnya banyak, mungkin karena belakangan saya kurang baca buku, jadi bank kosa kata saya kurang," ujarnya dalam konferensi pers peluncuran "Seperti Kemarin" di Jakarta, Jumat.
Ia menimpali, "Apalagi, saya punya penyakit hidung jadi saat take vocal sempat terhenti untuk istirahat selama empat bulan."
Ariel bersama personel lain di Noah sempat merasa buntu dalam menuangkan gagasan, padahal dikejar tenggat untuk menuntaskan proses rekaman single mereka.
Tampil dengan rambut gaya suku Indian Mohawk bercat hijau, Ariel mengatakan, puas dengan hasil karya Dee sehingga langsung bisa klop saat membawakannya.
"Kita tahu Dee penulis yang bagus, gaya bahasa dia juga tidak jauh-jauh dari kita. Kita tak menutup kemungkinan kolaborasi dengan penulis lain kalau selanjutnya memungkinkan," katanya.
Lagu "Seperti kemarin", Ariel mengaku bukanlah curahan hati para personel Noah, karena liriknya 100 persen ditulis orang lain.
Kecuali, bagian reffrain yang juga merupakan tema lagu "Seperti kemarin", kelompok musik yang pernah menyandang nama Peterpan itu memastikan bahwa mereka memaknai kebangkitan seseorang dari masa lalunya.
"Tema itu dilebarkan oleh Dee menjadi cerita seseorang yang yang melihat ke belakang, tetapi dia berhasil move on," kata Ariel.
Ia mengemukakan, Noah tidak memberi arahan khusus kepada Dee saat pertama meminta menulis lirik lagu.
"Sebenernya sempat minta tolong pada beberapa orang yang saya dan Musica percaya, tapi yang paling klop sama musik kita adalah yang dibikin Dee. Tak ada arahan apa pun, tapi kita punya tema. Itu saja," katanya.
"Seperti Kemarin" adalah single kedua yang diluncurkan Noah pada album "Second Chance", setelah single berbahasa Inggris bertitel "Hero".
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014