... secepatnya pelaku bisa ditangkap...
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Riau menelusuri peredaran senjata api milik perampok yang membunuh Brigadir Kepala Polisi Harianto Bahari, seorang polisi anggota Unit Reserse Kriminal Polsek Senapelan, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
"Tentu kami akan lakukan penyelidikan, khususnya berkaitan dengan dari mana pelaku mendapatkan senjata api tersebut," kata Direktur Kriminal Umum Polda Riau, Komisaris Besar Polisi Arif Rahman Hakim, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, sejauh ini upaya masih terlebih dahulu difokuskan pada perburuan pelaku yang diketahui bernama Edi Palembang. "Target, secepatnya pelaku bisa ditangkap," katanya.
Peristiwa berdarah yang menewaskan Bahari terjadi pada Minggu (9/11) ketika dia bersama rekannya hendak menangkap buronan kasus perampokan Edi Palembang di toko pakaian, di Jalan Kulim, Pekanbaru.
Saat penyergapan, pelaku melawan hingga meletuskan tembakan yang mengenai dada kiri Bahari yang kemudian tewas dalam perjalanan menuju RS Bayangkara Pekanbaru.
Ketika itu, anggota berhasil meringkus dua rekan Edi Palembang, sementara pelaku utama berhasil melarikan diri.
Kepala Polda Riau, Brigadir Jenderal Polisi Dolly Hermawan, telah memerintahkan satu tim memburu pelaku penembak polisi itu.
"Pelaku telah berani melawan dan melukai hingga menyebabkan anggota meninggal dunia. Harus ditindak secara keras dan tegas," katanya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014