Untuk perindustrian, diperkirakan akan menaikkan harga bahan baku industri dan biaya transportasi sehingga secara total akan ada kenaikan biaya distribusi dan produksi,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdampak pada sektor industri, perdagangan dan UKM.
"Untuk perindustrian, diperkirakan akan menaikkan harga bahan baku industri dan biaya transportasi sehingga secara total akan ada kenaikan biaya distribusi dan produksi," kata Heri dalam keterangan pers di ruang Komisi VI DPR RI, Jakarta, Jumat.
Kata Heri, diperkirakan akan memperoleh tekanan pada biaya produksi dan operasional, termasuk kenaikan gaji atau UMR.
"Dampak paling besar diperkirakan akan diderita oleh industri kecil yang selama ini masih menggunakan BBM bersubsidi," kata Heri.
Untuk sektor perdagangan, kenaikan BBM, akan berdampak pada kenaikan biaya transportasi, kenaikan harga-harga, terutama bahan kebutuhan pokok, berpotensi menurunkan volume perdagangan dalam negeri.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dodi Reza Alex Noerdin menambahkan, kenaikan harga BBM juga berdampak pada sektor UKM.
"UKM akan berada dalam kondisi yang terjepit karena tidak serta merta dapat menaikan harga jual produk ke konsumen, mengingat sebagian konsumen produk UKM adalah golongan menengah kebawah. Akibat, terjadi pengurangan keuntungan usaha dengan mengurangi jumlah tenaga kerja," kata Dodi.
Kata Dodi, tahun 2013, jumlah UKM di Indonesia sebanyak 54 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 10 juta, "Dengan kenaikan BBM bersubsidi, maka jumlah tenaga kerja tersebut terancam akan jadi pengangguran," kata Dodi.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014