Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat 26 poin menjadi Rp12.149 per dolar AS dari posisi terakhir sebelumnya Rp12.175 per dolar AS.
Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS menghentikan penguatan seiring dengan adanya aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar uang meski beberapa data perekonomian Amerika Serikat cukup bagus.
Di sisi lain, ia menambahkan, notulen rapat moneter Bank Sentral Amerika Serikat menunjukkan keresahan sebagian pejabat The Federal Reserve mengenai risiko pelambatan kenaikan inflasi sehingga mendorong pelemahan dolar Amerika Serikat.
"Meski demikian, secara keseluruhan koreksi dolar AS masih bersifat jangka pendek," katanya.
Ia mengemukakan data awal yang menunjukkan pengangguran Amerika Serikat menurun meski lebih sedikit dibandingkan prediksi namun kondisi itu masih mensinyalkan penguatan kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat.
Sementara Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan penguatan mata uang rupiah cenderung masih tertahan terimbas ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve.
"Dalam pertemuan The Fed, pelaku pasar mengasumsikan rencana kenaikan suku bunga Fed dapat segera direalisasikan. Kondisi itu tampaknya akan membuat penguatan rupiah akan terhalangi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014