Chicago (ANTRAA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga utamanya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun tiga dolar AS atau 0,25 persen, menjadi menetap di 1.190,9 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Para analis mengatakan emas berjangka jatuh di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, sedangkan bank sentral Jepang mempertahankan rekor stimulusnya, dan dolar memperpanjang posisi tertinggi tujuh tahunnya terhadap yen.
Sementara itu, data ekonomi positif yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi AS lebih baik dari yang diperkirakan, melumpuhkan permintaan untuk emas berjangka.
Laporan yang dirilis Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa dalam pekan yang berakhir 15 November, angka pendahuluan untuk klaim awal disesuaikan secara musiman adalah 291.000, turun 2.000 dari tingkat yang direvisi minggu sebelumnya.
Selain itu, berita tentang usulan yang bisa mengharuskan bank sentral Swiss meningkatkan kepemilikannya di emas batangan kehilangan dukungan, sehingga menaikkan harga emas.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 15,7 sen atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 16,137 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,3 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 1.205,6 dolar AS per ounce. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014