Aksi lepas saham itu cukup wajar dikarenakan saham-saham domestik telah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhirJakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ditutup melemah sebesar 34,36 poin atau 0,67 persen ke posisi 5.093,56.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 6,08 poin atau 0,69 persen ke posisi 875,15.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa memudarnya euforia kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi memicu jenuh beli investor sehingga indeks BEI bergerak terkoreksi.
"IHSG masuk ke area jenuh beli harian, namun pola kenaikan jangka pendek indeks BEI masih terbentuk," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, koreksi pada saham-saham di dalam negeri saat ini bisa dijadikan kesempatan pelaku pasar saham untuk melakukan aksi beli. Beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya Adaro Energy (ADRO), Astra Agro Lestari (AALI), Surya Semesta (SSIA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang melakukan lepas saham menjadi salah satu sentimen negatif bagi indeks BEI.
Dalam data perdagangan saham di BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp432,362 miliar pada Kamis (20/11).
"Aksi lepas saham itu cukup wajar dikarenakan saham-saham domestik telah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 211.877 kali dengan volume mencapai 3,84 miliar lembar saham senilai Rp4,13 triliun. Tercatat efek yang mengalami penguatan sebanyak 111 saham, turun sebanyak 204 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 77 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 23,67 poin (0,10 persen) ke 23.349,64, indeks Nikkei naik 12,11 poin (0,07 persen) ke 17.300,86, dan Straits Times melemah 20,64 poin (0,62 persen) ke posisi 3.313,92.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014