Surabaya (ANTARA News) - Empat mahasiswa dari Jurusan Teknik Industri dan Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya) meraih juara pertama lomba CHRONICS (Challenge on Product Design and Ergonomics) 2014 yang untuk pertama kalinya digelar setingkat regional Asia Tenggara.
"Lomba desain produk (despro) yang ergonomis itu mengusung tema Traveling For Long Duration Trip, karena itu kami membuat tas dengan label MOBA," kata mahasiswa Ubaya, Albert Ong, di kampus setempat, Kamis.
Didampingi tiga rekannya yakni Vincent dan Willyanto Wirya Dinata (Jurusan Teknik Industri) serta Fiorencius Franantya (Jurusan Desain Manajemen Produk), ia menjelaskan Lomba CHRONICS 2014 se-Asean yang diselenggarakan UGM Yogyakarta itu diikuti 100 lebih tim mahasiswa dari Indonesia, Filipina, dan Thailand.
"MOBA adalah tas yang terdiri dari empat bagian, yakni bagian pertama adalah suitcase atau orang sering menyebut koper. Koper hasil karya kami memiliki kelebihan pada tuas pendorong yang dapat berfungsi sebagai tongsis (tongkat narsis)," katanya.
Tidak hanya itu, pada bagian koper itu, Fiorencius Franantya selaku "product design" melengkapinya dengan roda ringan yang mampu berputar 360 derajat.
Bagian kedua adalah "backpack" yang dilengkapi "case" untuk laptop sehingga relatih aman dari guncangan. Backpack ini dilengkapi "system piezo electric" yang mampu mengubah energy kinetic menjadi energy listrik, sehingga output energy yang dihasilkan oleh piezo elektronic dapat digunakan mengisi baterai gadget (HP, Android, tab, dan sebagainya).
Bagian ketiga dari MOBA adalah shoes bag atau tempat menyimpan sepatu. Dengan dimensi 18 x 33 x 11 cukup untuk segala jenis sepatu dewasa. Dengan berat maksimal sepatu 3 kilogram. Bagian yang terakhir adalah sling bag atau biasa disebut tas selempang. Berdimensi 20 x 4 x 24, maka sangat fleksibel digunakan bepergian dengan barang bawaan sedikit.
Pada bagian branding merk MOBA, Fiorencius Franantya memberikan sentuhan dengan "scotchlit", lalu bagian samping tas ditambah pula dengan ID si pemilik tas berupa miniature plat nomor.
"Kedua bagian desain itu difungsikan untuk mempermudah mengenal identitas si pemilik tas," kata Vincent yang mengaku memilih bahan dasar recyclable fabric and breath air.
Lain halnya dengan Albert Ong. "Tugas saya presentator dalam tim ini, sehingga saat di depan dewan juri saya sampaikan secara detail kelebihan serta banyaknya faktor ergonomic yang terdapat dalam MOBA," katanya.
Juara pertama diraih Ubaya dengan total hadiah Rp20 juta, juara II diraih tuan rumah UGM dengan total hadiah Rp10 juta dan juara III oleh Universitas Maranatha dengan total hadiah Rp7,5 juta.
"Kendala terberat pada pencarian penjahit yang mau menjahit hanya sebuah tas dengan banyak permintaan. Kendala lain, singkatnya waktu yang diberikan panitia untuk membuat produk MOBA ini," kata Vincet selaku ketua tim.
Didampingi dosen pembimbing Markus Hartono ST MSc PhD CHFP, Vincent mengatakan pihaknya ingin mematenkan karya MOBA dan mencoba mencari industri yang ingin memproduksi massal dengan kisaran harga Rp663.999.
"Ke depan, kami juga ingin mengembangkan menjadi tas kamera atau tempat makan," katanya.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014