... kami sudah menyuarakan dan tanggapan mereka positif...
Jakarta (ANTARA News) - Pembebasan visa ke Indonesia untuk China (Tiongkok) dan Jepang ditargetkan segera berlaku mulai Desember 2014, kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
"Dari lima negara yang akan dibebaskan visanya, yang akan dieksekusi paling cepat dua yakni Tiongkok dan Jepang," kata Yahya di Jakarta, Rabu.
Selain China dan Jepang, tiga negara yang akan diperlakukan serupa yakni Korea Selatan, Rusia, dan Australia.
Yahya memastikan seluruh instansi terkait termasuk Menkumham dan Menlu hadir untuk menyepakati pembebasan visa lima negara itu.
"Tiongkok dan Jepang itu selama ini pasar yang besar pariwisata kita," katanya.
Sebagai upaya percepatan pemberlakuan kebijakan itu, pihaknya akan meningkatkan pelayanan berupa visa on arrival (VOA) bagi turis dari lima negara itu segera setelah pembebasan visa berlaku.
Ia menambahkan negara-negara itu telah memberikan respon yang positif terhadap rencana pembebasan visa ke Indonesia.
"Soal dampak kunjungan wisatawan, tidak akan serta-merta karena saya yakin akan ada periode tunggu setidaknya selama enam bulan sejak ini diberlakukan. Tapi kami sudah menyuarakan dan tanggapan mereka positif," katanya.
Sebelumnya pemerintah sepakat memberikan akses bebas visa kepada sejumlah negara untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Dengan pembebasan visa ini diharapkan ada tambahan masuk 500.000 wisatawan mancanegara ke Indonesia setiap tahun.
Pemerintah memang menyadari di satu sisi, dengan kebijakan bebas visa masuk ini penerimaan negara dari pungutan visa sebesar 25 dolar Amerika Serikat per wisatawan hilang.
Namun potensi penerimaan devisa dari kedatangan para wisatawan ini diperkirakan akan jauh lebih besar daripada potensi pendapatan visa tersebut.
Pewarta: Hanni Soepardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014