Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Persatuan Tuna Netra Indonesia Sukabumi mencatat puluhan penyandang cacat netra di sana tidak mendapatkan konpensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi melalui Progam Simpanan Keluarga Sejahtera.
"Dari hasil pendataan kami di Kota Sukabumi ada sekitar 40 penyandang tuna netra, mayoritas mereka tidak mendapatkan konpensasi dari pemerintah pusat melalui bantuan PSKS," kata Ketua Pertuni Sukabumi, Sulaeman, Rabu.
Menurut Sulaeman, mayoritas penyandang cacat ini bekerja sebagai tukang pijat, ngamen dan ada juga yang mengemis. Mereka tersebar di seluruh kecamatan.
Namun sayangnya setelah dikonfirmasi ternyata mayoritas dari mereka tidak mendapatkan PSKS dengan nominal Rp400.000/kepala keluarga untuk dua bulan sesuai data rumah tangga sasaran.
Seharusnya, yang diperhatikan itu adalah penyandang cacat tuna netra ini, padahal mayoritas penerima bantuan PSKS itu mereka yang panca inderanya lengkap dan memiliki kendaraan pribadi bahkan perhiasan.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014