bagaimana kalau ada penumpang yang nggak ngerti terus gak mau bayar?

Bandung (ANTARA News) - Angkutan umum dalam kota di Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu, mogok beroperasi, menuntut kepada pemerintah untuk menetapkan penyesuaian tarif dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Sejumlah sopir angkutan kota yang mogok operasi itu di antaranya trayek Cileunyi-Cicalengka, Limbangan-Cicalengka, Majalaya-Cicalengka, Cikancung-Cicalengka, Majalaya-Cileunyi dan Gedebage, serta beberapa trayek lainnya di Kabupaten Bandung.

Sedangkan angkutan kota trayek wilayah Kota Bandung beroperasi seperti biasa mengangkut penumpang.

Sopir angkutan kota Cileunyi-Cicalengka, Oop mengatakan aksi mogok tersebut merupakan bentuk desakan para sopir agar pemerintah segera menetapkan tarif baru setelah kenaikan harga BBM subsidi.

"Ingin tarif segera ditetapkan, tidak merugikan kami," katanya.

Ia menuturkan, jika sopir menentukan tarif secara sepihak khawatir penumpang keberatan, lalu tidak mau membayar ongkos yang diminta sopir.

Ia berharap, setelah ada ketetapan dari pemerintah, para sopir dapat menjelaskan kepada penumpang tentang kenaikan tarif.

"Penumpang itu macam-macam, ada yang ngerti, bagaimana kalau ada penumpang yang nggak ngerti terus gak mau bayar?" kata pria yang sudah delapan tahun menjadi sopir angkot.

Seorang penumpang warga Cicalengka Erni Nurhaeni mengeluhkan adanya aksi mogok angkutan kota Cileunyi-Cicalengka sehingga tidak dapat pergi ke tempat usahanya di Pasar Cicalengka.

Ia berharap, aksi mogok tersebut tidak terus berkelanjutan, agar masyarakat tidak susah menggunakan jasa angkutan umum.

Selain itu, Erni berharap kenaikan tarif angkutan kota tidak terlalu membebani penumpang.

"Maunya ongkos tidak naik, bagaimana caranya, bisa saja pemerintah mengucurkan dana bantuan untuk masyarakat atau sopir," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014