Diperkirakan, mata uang rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp12.075-Rp12.155 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi bergerak melemah tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp12.132 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.125 per dolar AS.

"Rupiah sempat stagnan pada awal sesi pagi ini dan kemudian bergerak melemah cenderung terbatas. Namun ruang penguatan rupiah masih cukup terbuka menyusul euforia dari kenaikan BBM subsidi masih cukup kuat," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kenaikan BBM subsidi tersebut dapat membuat beban APBN lebih ringan sehingga bagus untuk perkembangan fiskal ke depannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan rupiah juga diperkirakan masih terbantukan dengan terapresiasinya nilai tukar euro terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah masih diharapkan penguatannya dapat berlanjut.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa keputusan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi telah meningkatkan harapan akan lebih cepatnya perbaikan defisit current account Indonesia.

Di sisi lain, ia mengatakan Keputusan Bank Indonesia yang kemarin sore menaikan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen juga dapat membuat aset keuangan Indonesia lebih menarik bagi investor asing.

"Kondisi itu masih memungkinkan dapat menjaga sentimen positif bagi rupiah. Diperkirakan, mata uang rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp12.075-Rp12.155 per dolar AS," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014