Tidak segera jelas apakah itu satu rudal yang ditembakkan oleh salah satu helikopter tentara Mesir yang telah berulang kali menyerang gerilyawan, atau tembakan mortir dari para pemberontak, kata beberapa pejabat keamanan.
Petugas medis menyatakan tiga anak, tiga perempuan dan empat lelaki di rumah yang ada di bagian selatan kota perbatasan Rafah tewas dalam ledakan itu namun belum teridentifikasi.
Militer memerangi pemberontakan para pejuang Islam di semenanjung dan telah menewaskan polisi dan tentara sejak tentara menggulingkan Presiden dari kubu Islam Mohamed Moursi tahun lalu dan menindak para pendukungnya.
Kelompok gerilyawan terkemuka, Ansar Beit al-Maqdis, telah berjanji setia kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Ansar mengklaim serangan terhadap satu pos pemeriksaan pada Oktober di mana pengebom bunuh diri meledakkan satu mobil dan kemudian gerilyawan menyisir reruntuhan untuk menembak mati mereka yang selamat.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat di bagian utara Sinai setelah serangan, dan membangun rumah untuk menciptakan zona penyangga dengan tetangga Jalur Gaza Palestina.
Warga sipil di kota-kota besar Badui Sinai terjebak dalam baku tembak sebelumnya, dengan beberapa tewas akibat serangan mortir.(Uu.H-AK)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014