Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi BBM nonsubsidi jenis Pertamax bakal mengalami kenaikan 400 persen pascakenaikan harga premium subsidi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Selasa mengatakan, saat ini, konsumsi pertamax masih 2.500 kiloliter per hari.
"Namun, dalam 2-3 bulan ke depan, penjualan Pertamax bisa naik empat kali lipat menjadi 10.000 kiloliter per hari," katanya.
Dalam setahun, konsumsi Pertamax akan meningkat dari satu menjadi empat juta kiloliter.
Menurut Hanung, disparitas harga Pertamax makin mengecil pascakenaikan harga premium subsidi menjadi Rp8.500 per liter.
Saat ini, harga Pertamax dijual Rp10.200 per liter, sehingga selisih dengan Premium subsidi tinggal Rp1.700 per liter.
"Selisih yang makin kecil, membuat konsumen beralih ke pertamax," katanya.
Apalagi, ditambah kecenderungan harga minyak yang terus menurun akhir-akhir ini, maka harga Pertamax juga makin rendah dan konsumsinya bakal makin meningkat.
"Harga Pertamax bisa turun di bawah Rp10.000 per liter," ujarnya.
Hanung juga mengatakan, sebagai antisipasi, pihaknya akan menambah keran (nozzle) BBM nonsubsidi di SPBU pascakenaikan harga.
"Kami targetkan nozzle BBM nonsubsidi mencakup 40 persen nozzle Premium," ujarnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014