Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN membentuk Forum Humas BUMN sebagai wadah bagi pertukaran informasi antar BUMN serta mendorong peningkatan kinerja perusahaan. "Pembentukan Forum Humas BUMN ini diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung BUMN dengan masyarakat juga dengan media massa," kata Meneg BUMN Sugiharto, di Jakarta, Kamis. Peresmian pembentukan Forum Humas BUMN itu, dihadiri sejumlah direksi BUMN dan pejabat humas dari 138 BUMN. Sugiharto menjelaskan, BUMN dari tahun ke tahun menjadi sorotan publik mulai dari kinerja, organisasi, sumber daya manusia, hingga kontribusi kepada pemerintah melalui APBN. Menurut dia, transformasi BUMN terus berlangsung, dan migrasi dari kultur birokrasi menuju kultur korporasi yang mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sudah dimulai. "Iklim takut korupsi di kalangan pengelola BUMN sudah berkembang secara meluas. Tentu hal ini membutuhkan peran kehumasan agar bagaimana pencapaian positif di BUMN dapat disampaikan ke publik," ujar Sugiharto. Menurut data Kementerian BUMN, bila pada 2000 setoran pajak mencapai Rp9,37 triliun, maka pada 2005 naik menjadi Rp41,97 triliun. Begitu juga dividen, pada 2000 mencapai Rp5,4 triliun, maka pada 2005 meningkat menjadi Rp12,8 triliun. Begitu juga dengan kinerja keuangan, total aset BUMN pada 2001 sebesar Rp809,6 triliun, naik menjadi Rp1.308,9 triliun pada 2005. Total ekuitas 2001 sebesar Rp129,1 triliun menjadi Rp423,5 triliun pada 2005 serta kontibusi laba sebesar Rp18,7 triliun pada 2001 menjadi Rp42,3 triliun pada 2005. Sugiharto mengakui, di balik keberhasilan kinerja BUMN itu persepsi BUMN sampai saat ini belum begitu baik di masyarakat. Sementara itu, Sekretaris Meneg BUMN Said Didu mengatakan, praktisi humas BUMN mempunyai peran strategis dalam membangun citra positif BUMN serta opini publik lainnya. "Forum ini nantinya dapat melakukan upaya-upaya penyeimbang pemberitaan dan penyalur informasi dari setiap kebijakan strategis Kementerian BUMN," kata Said.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006