Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengajar sekolah menengah kejuruan mengeluhkan minimnya bobot pelajaran bahasa Inggris dalam kurikulum 2013.
"Kurikulum 2013 SMK menjatah bahasa Inggris hanya sebanyak dua jam dalam satu minggu, padahal sekolah kejuruan juga memerlukan mata pelajaran tersebut seperti halnya SMA," ujar Kepala SMKN 27 Jakarta Sri Nuryati di Jakarta.
Nuryati menuturkan bahasa Inggris sangat diperlukan siswa yang menekuni bidang pariwisata dan perhotelan ketika menghadapi pasar kerja kelak.
Dia menilai pelajaran bahasa Inggris sebanyak 2 x 50 menit kurang dalam meningkatkan keahlian bahasa internasional para siswa.
Keluhan mengenai minimnya pelajaran Bahasa Inggris ini juga diungkapkan oleh Wakil Kepala SMK Karya Guna 2 Bekasi Bidang Hubungan Industri Masyarakat Kosasih yang mengaku harus menggunakan jam pelajaran lain untuk dialokasikan kepada pelajaran bahasa asing tersebut.
"Pengalokasian jam untuk Bahasa Inggris ini bukan karena mata pelajaran lain tidak penting, tapi bahasa tersebut yang akan membantu anak didik lebih diincar para pencari tenaga kerja," katanya.
Kosasih juga menambahkan bahwa penambahan jam pada pengajaran bahasa internasional ini juga ditujukan agar para siswa SMK siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang diberlakukan tahun depan.
Ia mengharapkan pemerintah mengevaluasi waktu pengajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum 2013 sehingga menjadi sesuai tujuan bagi para pelajar SMK.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014