Dan Denpom I/5 Medan Letkol CPM Anggiat Napitupulu mengatakan, ketiga jenderal yang ditangkap itu, yakni Jenderal Besar Aditya Bambang asal Mataram, Letnan Jenderal Syarifuddin P Simbolon asal Jakarta dan Letnan Jenderal Jemi Mokodonfit asal Manado.
Ketiga jenderal palsu itu, menurut dia, diamankan Senin (17/11) saat petugas Denpom melakukan patroli dan sebelumnya pihaknya juga telah menerima laporan dari masyarakat bahwa ada perwira tinggi berkeliaran dengan menggunakan dinas lengkap.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan ketiga jenderal gadungan itu, bahwa mereka ingin menemui para pejabat di wilayah Indonesia," ujar Letkol CPM Anggiat.
Ketiga jenderal gadungan tersebut diserahkan langsung ke Mapolresta Medan oleh Dan Denpom I/5 Medan Letkol CPM Anggiat Napitupulu dan diterima Wakapolresta Medan AKBP Jusuf Hondawan Naibaho.
Para jenderal gadungan tersebut langsung diboyong ke ruang Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram Istanto.
Sekitar satu jam diperiksa, akhirnya ketiganya digiring ke ruang penyidikan untuk pemeriksaan lebih lanjut.Ketiga pria tersebut mengaku sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian Dunia di bawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dan diamankan ke Mako Denpom I/5 Medan.
Ketiga pria tersebut mengaku sebagai Pasukan PBB, namun karena gadungan di serahkan ke Polresta Medan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ketiga jenderal tersebut berada dalam satu mobil dan terjebak kemacetan lalulintas di Jalan Merak Jingga Medan.
Lantaran curiga melihat ada perwira tinggi yang melintas tanpa adanya pengawalan khusus, petugas Denpom menghentikan laju mobil yang ditumpangi oleh tiga pria tersebut.
Setelah diperiksa, ternyata ketiganya merupakan jendral gadungan yang mengenakan seragam pasukan elite Tentara PBB.
Ketiganya diboyong ke Denpom I/5 Medan untuk dimintai keterangan, dari hasil pemeriksaan dipastikan ketiganya palsu dan tak pernah tercatat sebagai Tentara Unifil PBB.
Kemudian juga dicek ke Mabes TNI, dan dipastikan mereka gadungan, maka diserahkan ke Polresta Medan sesuai perintah pimpinan.
Seorang tersangka Syarifuddin P Simbolon mengatakan tujuannya datang ke Medan untuk audensi dengan Pangdam I/Bukit Barisan.
Simbolon menyebutkan, hal ini adalah kesalah pahaman, dia dan rekannya bukan anggota tentara melainkan organisasi.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014