Sejong (ANTARA News) - Korea Selatan memberlakukan pelarangan impor produk unggas dari Belanda dan Inggris untuk mencegah penyebaran flu unggas yang pekan ini dilaporkan terjadi di kedua negara itu.
Pada Senin (17/11), semua produk unggas, termasuk binatang hidup, dari dua negara Eropa itu dilarang masuk ke negara itu menurut Kementerian Pertanian, Makanan dan Pedesaan Korea Selatan.
Selain itu, kementerian juga meminta warga yang mengunjungi daerah terdampak menghindari kontak dengan hewan ternak sekaligus melarang mereka membawa produk unggas ataupun daging dari negara terdampak, kata kementerian itu dalam siaran pers.
Langkah itu diambil tiga hari setelah Inggris dan Belanda mengonfirmasi kejadian luar biasa penyakit itu pada binatang.
Korea Selatan tengah berjuang menyingkirkan flu burung sejak kejadian luar biasa penyakit tersebut pertama kali dilaporkan pada Januari. Sejak saat itu lebih dari 14 juta hewan telah disembelih, kebanyakan bebek dan ayam.
"Pelarangan impor adalah kebijakan karantina ketat yang ditujukan untuk mencegah penyebaran flu burung pada hewan di negara yang tidak ada hubungannya dengan keamanan produk unggas," kata kementerian itu seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Sebelumnya, bentuk flu unggas yang sangat menular tersebut telah dideteksi di Desa Hekendorp, Utrecht, Belanda.
Penemuan itu membuat Pemerintah Macedonia pada Senin (17/11) memberlakukan larangan sementara impor unggas dan telur dari Belanda, Jerman dan Inggris.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag juga mengimbau masyarakat Indonesia yang ada di Belanda mewaspadai penyebaran virus flu burung dan menghindari kontak dengan ayam atau unggas hidup maupun bepergian ke wilayah peternakan ayam dan unggas. (Uu-SDP88)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014